Macam-macam Piggyback (Electronic Controler untuk Injeksi) dan Fungsinya



Ke-7  alat ini sebenarnya untuk mendorong kinerja  Electronic Contol Unit (ECU). Tentu didorong agar performa motor naik. Akselerasi dan top speed bisa bertambah. Sasaran utamanya mendorong ECU mengubah alur masuk dan buang bahan bakar dan terpaksa menyesuaikan derajat pengapiannya
Umumnya disebut piggy back (PB)Tetapi, PG masih ada tingkatan yang jauh lebih banyak. PB hanya dasarnya. Bila mau lebih tinggi, PB harus didukung kotak elektronik lainnya,” bilang Angga Kurniawan dari AR-1 Anjany Racing yang langgangan main di Sentul, tapi sehari-hari bergelut dengan para pehobi jalanan motor-motor sport kapasitas sedang. Ya, macam Ninja dan CBR250 adalah pelanggannya.Tetapi juga ada di sana untuk Jupiter Z1, pokoknya injeksi deh.
Macam-macam alat injeksi ini, tersedia di tokonya di Jl. Arteri Kelapa Dua, No.21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.  Paling tidak sampai saat ini, baru tokonya yang lengkap soal dongkrak injeksi. Kalau nggak puas baca, sialakan kontak 021-53679239Hp 08129456913, pin bb2a9da35a.

Power Commander V (PCV): Selain kontrol bahan bakar, misalnya ganti CDI racing, PCV bisa meluruskan maunya permintaan mesinSebab terdapat modul untuk mengatur derajat pengapian. Harga sih tetap bikin terkejut alias juta-juta rupiah juga. Yang ini Rp 3.100.000. Tersedia untuk Honda CBR250,CBR600RR,CBR1000.Yamaha R1,R6,FZ8,Jupiter FZ1, Kawasaki Ninja 250,Ninja 650ER6,ZX6,ZX10,Z1000. Suzuki GSX600, GSX1000.



Autotune Dynojet (AD): Harga AD adalah Rp. 3.500.000. Ia berfungsi sebagai penyokong Power Commander (PC)atau PB.  Berarti sebelumnya harus punya PC. Fungsinya memerintah PC sesuai target Air Flow Ratio (AFR) alias menyelaraskan debit udara dan bahan bakar. Lebih canggihnya, bisa kontrol baham bakar dari gigi ke gigi lu dan rpm jika diperlukan. Intinya tidak perlu dyno test, “Kan lebih yakin menyesuaikan kondisi jalan raya. Dyno kan statis,” tambah Angga.


Bazzaz Z AFM (BZA): Prisnsip kerjanya sama dengan AD, hanya beda merek. BZA  tingkatan dari Bazzaz Z Fi. Sudah mulai cerita racing yang ingin motornya kompetitif, sampai setingan yang dapat menyesuaikan suhu sekitar. Cara kerjanya menggunakan sensor oksigen yang dipasang pada kenalpot.
BZA akan menentukkan AFRsesuai data yang dibutuhkan setelah ganti CDI racing, kenalpot racing dan kem racing. Penyetelan BZA bisa dilakukan sambil motor berjalan.  Ya tebus dulu dengan uang Rp. 3.300.000.


Bazzaz Z FI Ninja 250 : Ya ini PB, tapi untuk Kawasaki Ninja 250 Fi. Alat ini dapat mengambil alih semua kontrol bahan bakar. Maksudnya memanipulasi ECU, supaya debit bensin yang disemprotkan keluarnya lebih banyak. Mengikuti putaran mesin, contohnya ganti kenalpot racing perlu pakai alat ini, dan dijamin gak akan ada suara dar..der..dor (Nembak). Harga Rp 3.300.000



DFC Dyno Jet CBR 250 : Sama dengan piggy back merek power commander, tetapi keunggulannya punya 10 memori,  bisa setting manual, dan tidak perlu colok ke laptop. Tinggal pencet-pencet tombol sesuai step yang dimau. Karena memori sudah menyimpan data mapping sesuai referensi diri sendiri. Harga Rp 3.100.000



Juice Box Pro (JBP) : Sama cara kerjanya dengan DFC Dyno Jet. Tetapi yang difoto itu untuk Kawasaki Ninja 250 Fi. JBP produksi Two Brothers Racing, Amerika. Nah dari padasampeyan sampai ke Amrik segala, beli saja di Anjany yang Rp. 3.100.000. Semua injeksi boleh pakai ini, yakin akan bertenaga. Lha, wong, ECU-nya akan dibohongi kok.

Vortex Stand Alone CBR 250 : Cukup 1 alat ini, semuanya bisa disetel. Karena alat ini perannya menggantikan peran ECU standar. Bensin, pengapian, bore-up, pokoknya ubahan ekstrim sekalipun bisa diatur sesuai kebutuhan mesin. Terdapat 10 knop yang dapat diputar, tetapi harganya Rp. 8.000.000. “Iya barangnya ada, cuma harus dicarikan dulu perangkat hardware-nya,” tutup Angga sembari bilang Vortex ini keluaran Australia.


Sumber:  maniakmotor.com.  Adib

0 komentar :